Langkah-Langkah Pendidikan Dokter Spesialis di Filipina

            Kali ini kita membahas persiapan dan persyaratan untuk melamar pendidikan dokter spesialis di Filipina, termasuk Manila khususnya. Spesialisasi yang ditawarkan di sana tak jauh berbeda dengan di Indonesia, misalnya Penyakit Dalam (Internal Medicine), Penyakit Anak(Pediatrics), Kandungan (Obstetric-Gynecology),Anestesi (Anesthesiology), Bedah (Surgery) dan Kulit (Dermatology).

Persyaratan untuk melamar pendidikan dokter spesialis di Filipina hampir sama satu dengan yang lain, tentunya dengan beberapa variasi menurut spesialisasi dan FK masing-masing. Inilah persyaratan-persyaratan tersebut:

  1. Surat lamaran kepada FK yang dituju atau Letter of Application. Surat ini ditujukan pada Konsii Training atau Training Board di FK RS yang dituju. Sebaiknya buatlah tiga kopi untuk setiap FK tujuan Anda.
  2. Surat rekomendasi dari konsulen spesialisasi yang dituju. Mereka yang mengambil kedokteran umum di Filipina akan mendapat bonus lebih, karena langsung diambil setelah lulus. Walaupun demikian, kita masih boleh meminta rekomendasi konsulen spesialis di tanah air. Jika spesialis itu dulunya lulusan dari FK yang Anda tuju di Filipina, lebih baik lagi.
  3. Biodata atau Curicullum Vitae atau Resume. Ini untuk mengisi formulir lamaran Anda. Bila Anda pernah menjalani Advanced Cardiac Life Support(ACLS), Basic Life Support (BLS), Pediatric Advanced Life Support (PALS) atau Advanced Trauma Life Support (ATLS), itu merupakan nilai bonus bagi Anda
  4. Diploma kelulusan S1 atau Kedokteran, menandakan bahwa Anda telah menyelesaikan jenjang pendidikan yang resmi di Indonesia. Sebaiknya harus diterjemahkan oleh penterjemah resmi dan dilegalisir sebelum Anda pergi.
  5. Surat Izin Praktek dan Surat Tanda Registrasi Dokter Indonesia, menandakan bahwa Anda adalah dokter yang resmi dan diakui di Indonesia, walaupun SIP kita tak ada gunanya di Filipina.
  6. Surat Lulus Uji Kompetensi Kedokteran Indonesia atau/dan Persamaan Dokter Indonesia. Seiring dengan adanya UKDI, sebagian FK di Manila meminta surat ini sebagai tanda Anda telah menjalani ujian resmi yang berlaku di Indonesia. Ini seiring dengan no.5
  7. Surat rekomendasi dari Professional Regulatory Commission (PRC). Bila Anda mengikuti blog saya, ada banyak pendapat mengenai surat rekomendasi ini. Menurut pengalaman pribadi saya, PRC belum memiliki aturan mengenai pelatihan residen asing dari Philippines Board of Medicine. Seperti yang disebutkan rekan sejawat Rhea, bisa juga kita minta surat dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang kita terjemahkan dan legalisir bagi PRC. Bila tidak ada surat resmi dari PRC, Anda bisa menyerahkan surat tembusan yang diketahui PRC kepada Board of Medicine yang mengatakan bahwa surat rekomendasi Anda pending di sana.
  8. Surat Kefasihan Berbahasa Tagalog atau Inggris. Nilai TOEFL dan IELTS anda bisa merupakan bonus bagi Anda, walaupun kefasihan berbicara Tagalog sangat penting bagi Anda.
  9. Surat Keterangan Kelakuan Baik dari Kepolisian. Ini merupakan syarat untuk mendapatkan student visa dari Board of Immigration Filipina.
  10. Surat permohonan visa dari Kedutaan Filipina
  11. Fotokopi paspor yang berlaku
  12. Akta kelahiran.

Waktu terbaik untuk melamar spesialisasi di Filipina adalah ketika mereka menyelesaikan kedokteran mereka atau menyelesakan Physician Licensure Examination.  Bulan Februari sampai Mei adalah saat dimana para mahasiswa kedokteran wisuda dan menyelesaikan magang mereka. Physician Licensure Examination juga diadakan pada saat itu. Maka FK dan RS membuka peluang sebesar-besarnya untuk calon-calon dokter spesialis. Kesempatan berikutnya adalah Bulan Agustus sampai Oktober. Agar lebih pasti, luangkanlah waktu untuk datang langsung ke FK spesialis idaman Anda agar mendapat informasi lebih jauh.

Bagi mereka yang ingin mengambil spesialis Kandungan, Bedah dan Kulit, ada beberapa kendala yang dihadapi. Pertama, Kedokteran di Filipina sudah paham dalam hal-hal perlindungan pasien dan etika kedokteran.Setiap tindakan selalu dilakukan dengan pertimbangan dan pengawasan dari konsulen senior, jadi kita tidak bekerja sendirian. Namun bagi spesialis bedah dan kandungan, hanya sedikit yang bersedia mengawasi kita yang berasal dari Indonesia, terlebih kita tidak memiliki izin untuk mengoperasi di Filipina. Dengan resiko seperti demikian, jarang ada spesialis bedah dan kandungan dari Indonesia.

Kedua, bagi yang ingin mengambil kulit, saya sarankan untuk mencari informasi di Research Institute of Tropical Medicine di Alabang, Manila, saya kira spesialisasi kulit di RITM diakui oleh Philppines Society of Dermatology. Ada banyak klinik resmi yang menawarkan spesialis kulit seperti Dermaclinic, namun mereka tidak diakui oleh Philippines Society of Dermatology.  Apakah itu diakui atau tidak di Indonesia, saya tidak tahu secara pasti. Akan saya coba untuk mencari data-data lebih lanjut.

Sampai di sini, ulasan saya mengenai persyaratan untuk melanjutkan pendidikan dokter spesialis di Filipina. Saya akan membahas tahap-tahap pendidikan dokter spesialis di sana berdasarkan pengalaman actual saya, serta hal-hal teknis selama pendidikan di sana. Tulisan ini masih jauh dari sempurna. Kiranya ini dapat membantu Anda dalam upaya melanjutkan pendidikan dokter spesialis demi menolong Tanah Air! Ayo Kerja! Merdeka!

  1. #1 by victornolii on September 22, 2016 - 3:10 am

    terimakasih atas info dan tulisan yang menginspirasi doc!
    saya lulusan FK di filipina dan beberapa senior saya langsung melanjutkan pendidikan spesialis tanpa adaptasi di Indonesia terlebih dahulu. apakah dokter tau rumah sakit yang masih menerapkan hal yang sama?

    • #2 by Rr Augustine on September 25, 2016 - 11:35 pm

      Hai, salam sejawat. boleh saya minta info mengenai pendidikan spesialis bedah plastik di Filipina yang bagus? terimakasih

  2. #3 by Rr Augustine on September 25, 2016 - 11:34 pm

    Salam sejawat. Terimakasih sebelumnya atas informasi diatas. apa saya boleh bertanya mengenai Plastic Surgery Institute yg bagus dan terjangkau di mana? kemudian persyaratan lebih detailnya seperti apa?
    apakah yg bersangkutan harus bisa menggambar realis wajah juga?
    Saya tunggu infonya di email saya . augustinefransisca@yahoo.com
    thankyou

    • #4 by adapz on September 26, 2016 - 7:31 am

      Terima kasih sejawat.

      Saya akan coba cari info tentang plastic surgery di sini, karena di tempat saya hanya ada general surgery.

  3. #5 by Gunawan on December 2, 2016 - 4:09 pm

    Halo dok, saya mau nanya, kalau lulusan FK akreditasi C bisa nda sekolah PPDS di filipina?
    Terima kasih banyak sebelumnya dok

    • #6 by adapz on December 3, 2016 - 4:23 pm

      Halo, Gunawan
      Terima kasih buat pertanyaannya.
      Sejujurnya, saya baru tahu perihal akreditasi FK ini sekarang.
      Menurut saya, FK akreditasi C bisa sekolah PPDS di Filipina. Hanya kendalanya lebih berat. PPDS di Filipina tidak membedakan calon dari tingkatan akreditasi, tetapi lebih ke daya tangkap dan usaha calon. Sebab banyak yang berasal dari FK akreditasi A mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan pelatihan PPDS di Filipina.

  4. #7 by Izzy on December 14, 2016 - 11:59 pm

    Hallo dok, saya berencana ambil Internal medicine di Filipina. Saya boleh minta tolong kalo dokter ada waktu bisa tolong informasikan ke saya melalui email leky_boe@yahoo.com. Saya butuh informasi soal persyaratan dan biaya masuk serta biaya persemester/pertahun, biaya hidup dan akomodasi (kos-kosan). 1 bulan kira2 bisa habisin berapa juta dok?? Terima kasih atas bantuannya

  5. #8 by Melz on December 26, 2016 - 8:45 am

    Hi doc.
    Tulisannya sangat informatif. Terima kasih sudah berbagi.
    Kebetulan saya juga berencana untuk mengambil ppds di Filipin.
    saya mau menanyakan, apakah ada batas umur untuk pendaftaran ppds penyakit dalam di sana ?
    kemudian setelah semua dokumen kita submit, sebelum interview apakah masih ada ujian lagi sebelumnya ?
    Lalu untuk masa pra-residency , apakah di masa tsb juga sudah mulai ada salary yang diberikan ?Terima kasih sebelumnya doc.

    • #9 by adapz on December 27, 2016 - 12:07 pm

      Sama-sama, teman sejawat.
      Setahu saja tidak ada batas umur disana, itu tergantung kebijakan FK dan RS masing-masing.
      Prosesnya adalah penyerahan dokumen dan interview, sementara menjalani masa pra-residency.
      Ujian yang ada adalah ujian tertulis dan oral(case presentation). Ujian tertulis bisa diberikan sebelum menjalani pra-residency, namun ujian oral pada saat pra-residency.
      Saat pra-residency, saya tidak diberikan salary di tempat saya. Mungkin di luar Manila.
      Demikanlah penjelasan saya.

      Terima kasih.

      • #10 by Melz on December 28, 2016 - 10:26 pm

        Terima kasih banyak untuk informasinya doc.

        kemudian saya mau nanya lagi nih,
        di beberapa website uni ada disebut PRC board rating dan PRC certificate , PRC ID –> apakah ini cukup digantikan dengan surat rekomendasi dari KKI yang ditranslate dan dilegalisir ( seperti yang dokter tuliskan di atas di poin 7 ? )

        lalu ada juga yang meminta PGI certificate of training, ini apa ya doc ? lalu bagaimana kita bisa mendapatkannya?

        Yang terakhir doc, biaya hidup standar untuk di Manila sekitar berapa ya doc?

        Mohon maaf banyak nanya ya 🙂 .

        Terima kasih

      • #11 by adapz on December 29, 2016 - 2:36 am

        Sama-sama teman sejawat
        Ah, PRC (Professional Regulation Committee) adalah badan yang mengatur registrasi para pekerja profesional seperti dokter, perawat dan pelaut di Filipina seperti yang saya jelaskan dalam artikel saya. Surat KKI hanya dibawa untuk menjelaskan situasi kita bilamana FK menanyakan PRC certificate dan ID. PRC juga memantau peringkat dari lulusan FK yang bersangkutan. Berita terakhir yang saya dengar, PRC mengklasifikasikan para residen asing dalam kategori ASEAN, tetapi itu perlu dikonfirmasi.
        PGI(Post-graduate Intern) itu sama dengan koas/dokter magang di Indonesia. Certificate of training hanya diberikan jika kita menjalani pendidikan kedokteran mulai dari JI(koas/dokter muda) hingga PGI.
        Jika Anda lulusan dari Indonesia, maka Anda mungkin dapat membawa bukti bahwa Anda sudah menyelesaikan magang yang telah ditranslate dan di legalisir.

        Kasarnya, biaya hidup di Manila adalah 5-10 jt rupiah/bulan. Akan saya bahas lain waktu.
        Untuk persiapan, dibutuhkan perencanaan matang.

        Terima kasih banyak

  6. #12 by Melz on December 29, 2016 - 9:09 pm

    Mantaap skali infonya doc. highly appreciated

    yg terakhir doc yg mau sy tanyakan :). maaf sy bawel ya :p
    karena sy sangat excited bisa menemukan blog dokter.

    Utk residency di filipin, kalau sya boleh tau, apakah juga akan mendapat salary seperti residency di aussie atau jerman?

    kalo dokter tidak keberatan, apa sy boleh meminta nomer kontak / whatsaap utk spy bisa bertukar informasi lebih lanjut?

    Terima kasih

    • #13 by adapz on December 30, 2016 - 3:12 am

      Tidak apa-apa, saya apresiasi minat Anda 🙂
      Menurut apa yang saya ketahui selama di Filipina dan bertemu dengan teman-teman sejawat yang menuntut ilmu di sana, normalnya resident asing tidak digaji seperti di Australia maupun Jerman. Itu hanya berlaku di dalam Manila, tetapi ada pengecualian seperti Chinese General Hospital (harus dikonfirmasi lebih dulu) bagi pasien charity.
      Di luar Manila, ada kemungkinan resident asing digaji karena mereka dianggap belajar sambil bekerja.

      Saya tidak keberatan, namun ada setting yang saya harus ubah setelah saya tiba di Indonesia kembali. Saya akan informasikan Anda.

      Semoga sukses

  7. #14 by Kirana Larasati on January 22, 2017 - 3:57 pm

    Selamat malam dok, saya mau bertanya jika saya mau ambil spesialis anak di filipina itu berapa lama ya dok? Kemudian apakah lulusan spesialis di filipina berpeluang untuk melanjutkan karirnya di amerika serikat?

    • #15 by adapz on January 23, 2017 - 12:59 am

      Selamat pagi rekan sejawat
      PPDS anak/spesialis anak di Filipina lama studi 3 tahun. Mengenai kelanjutan karier di Amerika Serikat, sebaiknya bertanya pada Philippine Pediatrics Society, Inc karena mereka mungkin punya hubungan dengan American Society of Pediatrics (AAP).

      Semoga Anda berhasil!

  8. #16 by Vonny on January 29, 2017 - 7:36 am

    Hallo dok, saya ingin sekali mengambil spesialis Anestesi di filipin, dimana tempat yg bagus dengan biaya terjangkau? Apakah ada rumah sakit disana yg memberikan salary bagi residen Anestesi?
    Terimakasih

  9. #17 by Putri on May 31, 2017 - 1:34 am

    Selamat pagi dok. Terima kasih info nya. Saya mau tny bbrp hal.

    Kl di filipina itu mendaftar ke RS nya kan bukan univ seperti di indo. Apa itu benar? Kl iya, bagaimana cara dpt info RS yg buka lowongan?

    Jika ingin mendaftar ke dermatology and venereology apakah membutuhkan sertifikat acls dan atls jg?

    Kemudian dokter mengatakan kl membutuhkan rekomendasi dari konsulen utk mendaftar? Ini mutlak atau hny sbg nilai plus?

    Terima kasih dok 🙂

    • #18 by adapz on June 2, 2017 - 7:38 am

      Sama-sama Putri
      1. Ya, kita harus mendaftar di RSnya, jika mereka tidak punya College atau University.
      Anda bisa membuka pinoy.md dan forums.studentdoctor.net, walaupun tidak selalu akurat. Terkadang, anda harus pergi langsung untuk mengeceknya
      2.Untuk berjaga-jaga saja, kalaupun tidak diharuskan Anda sudah memiliki kompetensi tambahan
      3.Di Filipina, surat rekomendasi konsulen tidaklah mutlak. Biasanya mereka lebih melihat prestasi dari pre-residensi Anda.
      Walaupun demikian, para lulusan FK Filipina boleh meminta surat rekomendasi dari sekolah mereka.

      Sampai disini saja, terima kasih

  10. #19 by leddy on July 9, 2017 - 4:43 pm

    Dok, saya mau tnya kalau untuk ambil spesialis di orthopedic di manila di rs mana dok yang bgus? Dan apa saja dok persyaratannya. Terimksih dok

  11. #20 by maria on July 28, 2017 - 5:21 am

    selamat siang dokter, saya Maria dari NTT, saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan spesialis di Filipina, sangat bersyukur krn menemukan blog dokter.

    Dok, saya mau bertanya tentang perkiraan biaya pendidikan di Filipina, apakah sama seperti biaya pendidikan spesialis di Indonesia?

    Terima kasih sebelumnya dok 😊

    • #21 by adapz on July 28, 2017 - 2:46 pm

      Sama-sama, Maria!
      Setahu saya, biaya pendidikan spesialis di Indonesia berkisar Rp 26 juta hingga 101 juta, dan berbeda-beda di setiap universitas. Sementara di Filipina, biaya pendidikan atau educational fee standar di universitas atau RS kelas atas berkisar Rp 67 juta ($ 5000)/tahun, namun bisa dicicil (installment) dengan surat perjanjian bahwa kita akan melunasi biaya tersebut setelah wisuda. Ketika menjalani PPDS selama 3 tahun, saya membayar Rp 13 juta ($1000) per tahun.
      Sebelum apply, tanyakan educational fee terlebih dahulu dan kemungkinan untuk melunasinya, agar tidak menjadi sandungan bagi Anda nantinya.
      Semoga ini bisa membantu Anda.

  12. #22 by Etelvina de Jesus on August 15, 2017 - 12:47 pm

    selamat siang dokter, saya Etelvina dari Timor Leste saya Lulusan Cuba saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan spesialis Dermatologi di Filipina, sangat bersyukur krn menemukan blog dokter.

    Dok, saya mau bertanya tentang perkiraan biaya pendidikan Specialis Dermatology di Filipina, apakah sama seperti biaya pendidikan spesialis di Indonesia? Dan di Filipin ada pendidikan Specialis Infection Desease (penyakit infeksi) tidak??

    Terima kasih sebelumnya dok 😊

    • #23 by adapz on August 16, 2017 - 11:05 am

      Selamat malam Etelvina!
      Senang mendengar rekan sejawat dari Timor Leste punya keinginan untuk melanjutkan spesialisasi.

      Sayangnya saya tidak mempunyai perkiraan biaya pendidikan Spesialis Dermatology di Filipina, karena sedikitnya orang Indonesia yang mengambil Dermatology di Filipina. Salah satu pendidikan dermatology di Filipina ada di Research Institute of Tropical Medicine.

      Ya, di Filipina ada Infectious Disease specialist (Penyakit Infeksi). RS pemerintah yang menawarkan spesialisasi tersebut ada di St.Lazaro Hospital. RS-RS swasta lainnya di Manila mungkin ada.

      Demikianlah informasi yang saya tahu.

  13. #24 by Momo on March 21, 2018 - 4:26 am

    Selamat siang, Dok.. apakah ada informasi mengenai program spesialis geriatri di filipina, Dok? Terima kasij

    • #25 by adapz on March 21, 2018 - 9:12 am

      Selamat siang juga. Sejauh ini RS yang saya tahu menawarkan spesialisasi geriatric medicine adalah St. Luke Medical Center Quezon City dan The Medical City. Belum tahu di tempat lainnya.

  14. #26 by natalia hutasoit on May 5, 2018 - 9:55 am

    hai dok, mau tanya dong apakah ada dokter obgyn orang indonesia, yang praktek di manila/makati??

    • #27 by adapz on May 24, 2018 - 4:02 am

      Selamat pagi TS, sayangnya saya tidak tahu jika masih ada dokter ObGyn Indonesia yang praktek di Manila. Dokter yang saya tahu adalah dra. Irma Rajagukguk. Dia orang Indonesia kelahiran Filipina.

  15. #28 by Auzkira on September 9, 2020 - 2:21 am

    Halo dok ini menarik sekali bagi saya. Btw, saya ingin bertanya, untuk spesialis orthopedi dari Manila, apa saja yang harus dilakukan agar bisa praktek di Indo? Bisakah dokter membantu menjelaskan alasan dan tahapannya? Terimakasih

Leave a reply to leddy Cancel reply